Tantangan hari ketujuh 30 Days Movie Challenge adalah tentang film yang membuat saya senang atau bahagia. Hampir semua film kalau nggak membuat sedih, ya membuat saya bahagia. Sedikit banget yang membuat saya sedih atau ketakutan.
Beberapa hari sebelum menonton Sing, saya menonton Moana, dan dua-duanya membuat saya bahagia. Karena saya sudah menulis tentang Sing, kali ini saya akan menulis tentang Moana.
Film produksi Walt Disney ini seperti biasa menyuguhkan cerita dan animasi yang apik. Penonton diperkenalkan pada tokoh Maui dan Moana, yang membuat saya googling demi mengenal sosok mereka lebih jauh. Melalui riset singkat, saya menemukan banyak cerita tentang Maui, tapi belum nemu tentang kisah Moana tuh, mungkin ada yang hendak menambahkan?
Film dibuka dengan adegan sang nenek menceritakan legenda tentang dewi Te Fiti. Singkat cerita, seorang manusia setengah dewa bernama Maui mencuri hati Te Fiti. Perjalanan Maui dicegah oleh monster lava bernama Te Ka, yang menyebabkan Maui kehilangan senjata andalannya dan juga hati Te Fiti. Maui pun lenyap ditelan lautan. Menurut legenda, kelak akan muncul seorang pahlawan yang bisa menemukan Maui, mendapatkan hati Te Fiti dan mengembalikan hati itu ke tempatnya semula.
Seorang pahlawan itu adalah Moana. Sedari kecil, lautan sudah memilih dia. Ayah Moana yang adalah seorang kepala suku, mencegah Moana untuk bermain-main di lautan.
Ketika Moana beranjak remaja, terjadi peristiwa-peristiwa aneh di desa mereka. Nelayan tidak lagi mendapatkan ikan ketika mereka menjaring, kelapa yang dipanen penduduk juga kosong isinya terkena hama.
Moana memutuskan untuk pergi ke lautan, mencari Maui dan hati Te Fiti.
Kita akan disuguhkan dengan perjuangan Moana menaklukkan samudra, dan juga kekonyolan Maui ketika Moana berhasil bertemu dengannya. Kocak banget dah, terlebih karena ayam peliharaan Moana yang bernama Heihei selalu berbuat ketololan.
Profil Maui si manusia setengah dewa yang dalam film ini digambarkan narsis dan konyol di luar segala kehebatan yang dia miliki, bisa kita nikmati lewat soundtract “You’re Welcome” yang ini.
Film ini bagus banget buat ditonton semua usia. Lewat film Moana, saya digugah untuk mencari tahu lebih lanjut tentang legenda Maui. Meskipun Maui dalam film ini nggak semua diceritakan sama persis dengan legendanya (seperti misalnya kakak-kakak Maui yang tidak ditampilkan), tapi bagi saya film ini menghibur banget.
Banyak kritik yang diluncurkan untuk Moana. Walt Disney dituduh “mencuri” kebudayaan masyarakat Polynesia yang majemuk, dan menampilkan pencitraan yang salah.
Buat saya sih, nobody’s perfect. Terlebih menurut tim riset Walt Disney, banyak versi tentang legenda Maui dan juga kebudayaan Polynesia sangat majemuk sehingga mustahil untuk menampilkan satu citra tunggal yang memuaskan semua pihak.
Yang penting kebudayaan Polynesia tidak ditampilkan sebagai satu hal yang negatif. Tapi saya ‘kan bukan orang Polynesia ya, jadi saya nggak paham juga apa yang menjadi esensi para kritikus dan pemrotes Moana.
Dan yang jelas, saya keluar dari bioskop dengan hati puas dan terhibur sangat. Senang dan bahagia!