“Mbak, sampeyan suka nulis review buat Google itu, gimana itu ya?” Itu pertanyaan seorang teman bulan kemarin. Saya terkekeh. “Iya, Google Local Guides.”
Saya sudah level 8 (dari kemungkinan level 10) dan baru belakangan mulai aktif lagi. Kalau dari dulu saya rajin, mungkin saya sudah level 9 (agak ngimpi soalnya kalau mau level 10).
Leveling ini tentu saja ditentukan oleh seberapa sering kita memberikan review dan berkontribusi untuk Google Maps.
Dulu banget saya pernah menulis tentang Google Local Guides Meetup ini. Event ini kopdar pertama dan terakhir yang saya ikuti sebagai Google Local Guides.
Sebenarnya sudah ada Local Guides Connects yang memungkinkan kita bersilaturahmi dengan local guides yang lain. Di Bali malah ada yang rajin bikin acara ketemuan.
Tapi saya ‘kan pemalas ya. Jadi ya yang kayak gituan nggak saya ikuti. Saya jalan sendiri saja sebagai local guide.
Buat kamu yang belum mengerti apa itu Google Local Guides, ini adalah satu program dari Google untuk semua pengguna yang berminat memberikan review untuk semua tempat di Google Maps.
Dibayar? Nggak.
Palingan dapat ucapan terima kasih saja dari Google, yang bisa hanya setahun dua tahun sekali.
Table of Contents
ToggleJadi Local Guides buat apa?
Tapi mengapa masih banyak orang yang submit review mereka dan rajin mengumpulkan poin sebagai Google Local Guides?
Saya nggak tahu buat orang lain ya, tapi bagi saya, menjadi Local Guides ini semacam cara untuk membuat diri saya berguna. Hehehe.
Pernah nggak, cari ATM terdekat di Google Maps, lalu menuju ke tempat itu dan kecewa karena ATM yang kita inginkan sudah tidak ada?
Nah, sebagai Local Guide, saya senang memberikan informasi terbaru sehingga kalian-kalian nggak jadi kecewa.
Kalau ada tempat yang sudah tutup, saya kirimkan update ke Google Maps.
Kalau ada tempat baru tapi belum ada di Google Map, saya usulkan tempat baru.
Seperti itu.
Nggak semua harus ada imbalan dalam bentuk materi. Hati saya senang karena bisa berbagi informasi itu sudah cukup bagi saya.
Bisa saja, kalian berpikir, wah enak di Google dong nggak usah ngapa-ngapain tapi dapat update-an gratis.
Ya, kita juga nggak ngapa-ngapain bisa pakai Google Maps dengan gratis ‘kan?
Meskipun balik lagi sih, sebenarnya nggak ada yang sepenuhnya gratis. Sebagai imbalan atas layanan gratis dari Google, kita menyerahkan diri kita untuk dipantau pergerakannya. Kita bayar dengan data.
Saya rasa itu konsekuensi hidup manusia modern. Take it or leave. Nggak usah banyak protes.
Balik lagi ke program Google Local Guides. Kalau kalian ingin berkontribusi, mudah kok.
Cukup mendaftar dengan akun Google yang kalian pergunakan ketika menggunakan maps. Silakan klik tautan ini untuk mulai mendaftar jadi Google Local Guides ya.
Setelah itu, setelah kalian mengunjungi suatu tempat, tinggalkan review. Bisa berupa bintang, plus review (semakin detail semakin baik), unggah foto atau video.
Setiap kontribusi punya poinnya masing-masing. Ini perinciannya yang saya ambil dari laman support Google.
Maps contribution | Points earned |
---|---|
Review | 10 points per review |
Review with more than 200 characters | 10 bonus points per review |
Rating | 1 point per rating |
Photo | 5 points per photo |
Photo tags | 3 points per tag |
Video | 7 points per video |
Answer | 1 point per answer |
Respond to Q&As | 3 points per response |
Edit | 5 points per edit |
Place added | 15 points per place added |
Road added | 15 points per road added |
Fact checked | 1 point per fact checked |
Eligible list published | 10 points per published list |
Description (in list) | 5 points per description added |
Monetisasi akun Google Local Guides
Saya nggak tahu apakah hal ini sah atau dilarang oleh Google. Tapi kalau kalian search “cara mendapatkan uang sebagai google local guides” misalnya, ada beberapa blog yang menyarankan cara agar kita bisa mendapatkan uang dari setiap review yang kita submit ke Google.
Misalnya, memasang tarif pada yang punya tempat untuk kita review.
Malah sudah ada lho yang jual review Google di Shopee.
Saya sih karena memang niatnya untuk berbagi, tidak untuk monetisasi, saya belum pernah mencoba hal seperti di atas. Dan baik buruknya praktik monetisasi saya serahkan pada kalian saja.
Oya, belakangan akun Google Local Guides kita sudah bisa di-follow, lho. Sudah jadi semacam platform media sosial gitu jadinya.
Kalau mau follow saya, silakan kunjungi laman profile saya. Kalau mau ketemuan sambil ngopi-ngopi dan hunting tempat yang menarik untuk di-review, hayuk aja.
Sebalnya sekarang, Google Maps dipenuhi review yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Seyogyanya review diberikan jika kita sudah pernah mengunjungi tempat tersebut, punya pengalaman atau pengetahuan, dan pernah menggunakan layanan.
Sekarang, karena jiwa netizen Indonesia yang menggelora, Google Maps sering dibanjiri review hanya karena ketidaksukaan. Seperti kasus Rumah Sekara, misalnya.
Orang yang tidak pernah mengunjungi satu tempat, bisa meninggalkan review satu bintang dan komentar yang aneh-aneh.
Kalau menemui komentar yang “ajaib”, tidak sopan dan tidak berfaedah, saya tidak segan menekan tiga titik di kanan lalu “Report Review”.
Jadikan ruang publik sebagai ruang yang nyaman buat kita semua. Ini berlaku buat ruang fisik maupun ruang virtual.
Nah, menjadi Google Local Guides ini bisa membantu sesama dengan kita berbagi informasi yang jelas dan bisa kita pertanggungjawabkan. Yuk, mulai!
5 Responses
Halo Bu,
Salam kenal ya sebagai sesama Google Local Guide. Dulu saya juga lumayan aktif sebagai Local Guide sampe dapet beberapa perks kayak dari Airy. Dulu cuma review dan kasih bintang aja tapi sekarang mulai aktif lagi sambil nambah foto + video biar cepet nyampe ke level 8.
Halo Pak Salman, salam kenal kembali! Hahaha iya dulu sempat bisa nginep gratis di Airy atau OYO. Selamat aktif kembali ya, semoga cepat naik level. Terima kasih sudah berkunjung!
Halo Mbak! Sama dong, saya jadi google local guide juga karena ingin membantu orang dan diri sendiri. Gemes aja kalau lokasi suatu tempat di GoogleMaps nggak akurat. Bikin nyasar aja… Tapi sekarang menambahkan lokasi, apalagi rumah makan atau kantor, lumayan susah lho. Mungkin karena sekarang pemilik bisnis kalau taruh lokasi di maps dan minta dipromosikan, mereka harus bayar. Sementara kita upload lokasi kan gratisan. Tapi kalau yang taruh titik lokasinya bikin mobil muter-muter nyari pintu masuk, sebel juga. Hahaha.
Hai Mbak Dee, terima kasih sudah membaca. Waaah saya baru tahu kalau sekarang upload lokasi jadi susah, sudah lama nggak contribute nyumbang tempat baru. Dulu gampang banget yak, kadang malah lebih gampang daripada si pemilik bisnis yang bukan local guides.
Saya baru saja mencapai level 8, saya suka jalan2.
Ayo berteman