Ini kisah kehidupan seorang pecandu catur (pada masanya). Berhasil menjadi juara, lalu terhempas ke jurang sebagai pecundang. Ini kisah tentang kekalahan, kemenangan, dan penerimaan bahwa hidup terus berjalan meski mimpi telah padam.
Suzana menemukan kecintaannya pada dunia catur sejak masa kecil. Dia tidak hanya menjadikan permainan ini sebagai hobi, tetapi juga mengizinkan catur menjadi bagian dari pertumbuhan karakternya. Dia berhasil meraih prestasi puncak sebagai juara nasional Indonesia, dan harus membayar keberhasilannya itu dengan pengorbanan.
Permainan strategis ini telah mewarnai setiap hari Suzana, dari pagi hingga pagi lagi, menyusup ke dalam setiap sel otaknya tanpa henti. Catur bukan sekadar permainan atau olahraga; ini adalah perjalanan kehidupan yang sarat dengan dinamika dan pelajaran. Melalui setiap gerakan dan strategi, catur telah mengajarkan tentang kemenangan, kekalahan, dan segala keajaiban yang tersembunyi di antaranya, memperkaya hidupnya dengan setiap langkah pion, jalannya gambit yang entah diterima atau ditolak, dan gema pamungkas dari skak mat. Bagaimana sebuah papan permainan dengan kepingan hitam putih bisa begitu mendalam mempengaruhi jiwa dan jalan kehidupan seseorang?
Penulis: Suzana W
Penerbit: Stiletto Indie Books
Genre: Non-fiksi – Memoar
Halaman: 119 halaman
Ukuran: 13 x 19 cm
Cover buku: Softcover
Harga: Rp. 60.000,- (belum termasuk ongkos kirim)
Suzana W, lebih senang menggunakan nama Bayik di dunia maya, hidup berpindah-pindah selepas SMA. Bali, Jakarta, dan Yogyakarta adalah tiga kota yang paling sering dia tinggali.
Tahun 2005, dia turut menjadi kontributor dalam novel kolaborasi “Puing”, kumpulan cerita yang dikawal oleh Bondan Winarno (alm.) sebagai editor. Setelah itu, niat menulis novel tidak pernah padam meskipun masih sebatas niat, pun hingga memoar ini lahir. Tulisan-tulisan pendeknya bisa dinikmati di blog: balepoint.com, dan akun Instagram: @balepoint.