I had a great Sunday yesterday.
Sebenarnya sih biasa saja, tapi melewatkan waktu bersama teman-teman itu, selalu terasa menyenangkan.
Bertiga, kami pergi ke Pantai Bingin. Dua teman saya yang sudah berakar di Bali itu ternyata sama sekali belum pernah menginjak pantai yang terkenal juga dengan sebutan “Hidden Beach”.
Pantai yang bertetangga dengan El Cabron yang sedang ngehits itu, cukup membutuhkan energi untuk menempuhnya. Dari parkiran kami berjalan dua puluh menit dan musti turun tangga yang berkelok-kelok (meski gak seseram Nyang-Nyang Beach atau Green Bowl sih). Turunnya sih gak masalah, naiknya itu ntar yang bikin keringetan.
Dan senang melihat teman-teman senang. Pantai ini berkarang-karang, dan mayoritas pengunjungnya adalah orang asing. Teman saya beruntung banget bisa memotret ikan buntel yang kebetulan berhasil ditangkap seorang pemancing.
Kami melewatkan waktu sampai matahari terbenam penuh. Ada beberapa kafe yang tersedia sepanjang bibir pantai, namun yang paling ramai adalah Kelly’s place. Matahari terbenam tertutup awan. Memang sulit mencari matahari terbenam yang sempurna sekarang.
Pulang, kami melewati jalanan aspal nan mulus dan berkelok-kelok. Dan di satu kelokan, spontan saya berteriak: “Wow! Bulannya indah banget!” Tapi kemudian bingung sendiri,”Eh, itu bulan apa lampu ya?”
Teman-teman saya terbahak, “Mana? Mana bulan? Nggak kelihatan!”
Saya menyetir mobil perlahan dan sampai di satu tanjakan, ketika mobil menaik, bulan pun tepat di depan mata, bulat bundar karena sedang purnama.
Spontan kami semua berteriak saking kagumnya.
Berbahagialah mereka yang bisa mensyukuri berkat sesederhana apapun, seperti keindahan bulan misalnya.
