Bahagia Itu Sederhana
Orang jamak mengutip, “Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, namun tetap lebih nyaman menangis di dalam mobil mewah daripada menangis di atas sepeda.” Kalau mendengar perumpamaan seperti itu, saya cuma tersenyum dan mengamini.
Orang jamak mengutip, “Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, namun tetap lebih nyaman menangis di dalam mobil mewah daripada menangis di atas sepeda.” Kalau mendengar perumpamaan seperti itu, saya cuma tersenyum dan mengamini.
Hari terakhir di tahun 2013. Seperti biasa, kalimat pertama yang melintas di benak saya adalah: “Time do flies.” Dan saya masih begini-begini saja. Well, sebenarnya
Resign itu soal biasa, dan adalah hak segala anak bangsa. Tapi resign karena sakit hati pada atasan, apakah itu bijak? Menurut kamu?
Saya menulis post ini dari sebuah ruang kantor di negara yang berzona waktu sama dengan Bali, meskipun butuh enam jam penerbangan untuk mencapainya. Ribet amat.
Beberapa hari silam, seusai nongkrong bersama teman baik, seperti biasa saya nggak langsung pulang. Hobi saya memang ngider di jalan, dan seperti yang pernah saya
Saya punya kekasih. Iya. Beneran. Bukan sekedar gebetan, atau cinta tak terbalas seperti episode-episode cinta saya sebelumnya. Saya memutuskan ‘move on’ dari cinta saya terakhir
Seorang teman tiba-tiba menautkan nama saya di Path dia, tatkala dia sedang mendengarkan lagu “If I Die Young” – The Band Perry. Katanya, lagu itu
Sepertinya saya pernah menulis posting semacam ini, tapi lupa. Yasudahlahya, saya tulis saja. Nggak penting juga sik. Jadi tadi siang saya melintas jalanan Kuta yang
Sudah lama tidak menulis ya? Iya. Nggak ada yang peduli juga sih. Banyak ide mengendap di kepala, stok foto menumpuk untuk diapdet di blog sebelah.
Kapan hari baca posting ini di blognya mBak Okke si Sepatu Merah. Moral ceritanya – kalau buat saya ya – adalah: spontanitas itu murni. Dan
Dan hari-hari berlalu begitu saja, dan saya masih begini-begini saja. Terkadang hari-hari jelas seperti cermin baru tergosok dan cemerlang. Terkadang hari-hari seperti berkabut asap menyebabkan
Dalam satu percakapan, seorang teman melontarkan pemikiran tentang servis. Generasi sekarang, bisa dibedakan menjadi “generasi service from the heart” dan “generasi service charge”. Dan yang belakangan, “generasi service charge”, rasanya makin kasat mata alias makin kelihatan nyata.
Seorang teman jatuh sakit. Seorang teman lain bertanya: “Kok bisa? Badan segede itu?” Dan jawab saya cuma: “Bisalah. Dia juga manusia.” Puji Tuhan, saya jarang
Seperti telah diketahui khalayak ramai (nggak seheboh itu juga sih), GONLA – OTA lokal buatan Indonesia (uhuy!) – menutup situsnya sejak Kamis, 29 Agustus
Suatu ketika saya pernah bertukar pikiran dengan teman-teman di kantor lama. Pertanyaannya sederhana: mana yang harus didahulukan, produk atau pemasaran? Pertanyaan itu timbul gara-gara produk