Karena terjebak naik travel Yogyakarta – Jakarta yang akhirnya mendamparkan saya di Semarang, saya memutuskan menginap semalam di Semarang. Percuma jika saya lanjutkan perjalanan ke Jakarta dan tiba di Jakarta siang hari. Mending saya tetap di Semarang, agar Senin pagi bisa bekerja seperti biasa dan malamnya baru lanjut ke Jakarta. (Enaknya punya kerjaan yang bisa dilakukan dari mana saja ya gini, selama ada internet kencang ya.)
Sudah hampir tengah malam. Mau ketuk rumah Ibu, kok sungkan. Bisa dibayangkan hebohnya beliau karena kedatangan saya yang tak terduga. Belum nanti dibombardir pertanyaan gimana-gimananya ke Jakarta.
Mendadak ngide: nginep aja di Bobobox!
Ya, ada Bobobox di Semarang. Tepatnya di Kota Lama.
Saya belum pernah sekalipun menginap di Bobobox Kota Lama. Jadi yah sekalian nyobain dah!
Tanpa banyak kesulitan, driver GoCar mengantarkan saya ke Bobobox Kota Lama.
Resepsionis melayani saya dengan ramah. Diarahkannya saya untuk booking lewat aplikasi Bobobox (yang memang sudah saya install).
Jadi kalau di Bobobox ini, setiap kita berniat direct booking, selalu diarahkan ke aplikasi. Karena banyak diskon di aplikasi. Dan pada akhirnya toh kita tetap harus menginstall aplikasi karena QR Code yang berfungsi sebagai kunci kamar, hanya bisa kita dapatkan di aplikasi Bobobox.
Gitu.
Selesai reservasi, check-in, langsung deh menuju cabin. Tidur pules sampai pagi.
Paginya ngobrol sama mas resepsionis, ternyata tempat yang digunakan Bobobox ini dulunya Gedung Telkom. Lantai satu dirombak jadi Bobobox dan lantai dua masih kosong. Siapa tahu lantai dua akan dialihfungsikan jadi Boboliving? FYI, saat ini Boboliving baru tersedia di Jakarta, tepatnya di Bobobox Pancoran.
Menyenangkan deh nginep di Bobobox Kota Lama. Meskipun bangunan tua peninggalan kolonial Belanda, nggak ada seram-seramnya menginap di sini.
Wifi kencang. Air panas di shower, mantap.
Lokasi mendukung banget buat kita yang ingin mengeksplor Kota Lama Semarang.
Kota Lama Semarang sekarang cantik banget. Tertata rapi dengan banyak coffee shop, tempat makan, tempat beli souvenir, dan tempat foto-foto.
Beberapa coffee shop dan restoran yang ada di sekitar Bobobox Kota Lama misalnya: Starbucks, Tekodeko Koffiehuis, dan ada juga Spiegel Bar & Bistro.
Kalau mau yang makanan Indonesia pun, banyak pilihan. Seperti Ikan Bakar Cianjur, Sate & Gule Kambing 29, atau Nasi Goreng Babat Pak Karmin.
Stasiun Tawang bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang dari sepuluh menit.
Gereja Blenduk yang tersohor itu juga cuma beberapa langkah aja dari Bobobox Kota Lama.
Saya sarankan buat bangun pagi biar bisa jalan-jalan keliling Kota Lama sebelum berisik oleh kendaraan. Pagi itu, saya lihat beberapa fotografer sibuk hunting. Tersedia kursi-kursi sepanjang trotoar yang ditata apik, memudahkan para pejalan untuk beristirahat.
Tak lupa, tempat sampah dan tempat cuci tangan tersedia di mana-mana.
Kota Lama memang sudah bersolek, jauh banget bedanya dengan awal tahun 2000-an saat saya masih aktif sebagai tour guide dan sering blusukan Kota Lama.
Kapan-kapan, saya mau melewatkan beberapa malam di Kota Lama ah, biar lebih puas menikmati gedung-gedung tua nan estetik ini.
Tentu saja, menginapnya di Bobobox Kota Lama. (Bukan iklan berbayar.)