“Beauty & Sadness”, Yasunari Kawabata (1964)
Ulasan singkat karya Yasunari Kawabata, “Beauty & Sadness”. Karya yang melankolis dan mengharu biru bagi saya.
Ulasan singkat karya Yasunari Kawabata, “Beauty & Sadness”. Karya yang melankolis dan mengharu biru bagi saya.
Rangkuman lengkap 12 jilid Serat Centhini edisi novelisasi. Kamu pernah melahap serat ini?
Film Ziarah (2016) ini film yang sederhana tetapi plotnya tidak sederhana.
Review singkat tentang buku yang membahas perjalanan hidup Mata Hari, seorang wanita yang dituduh menjadi double agent saat Perang Dunia II.
Mempertanyakan waktu bersama Mitch Albom.
Review singkat tentang Hidden Figures yang berkisah tentang persamaan hak, dan berdasar kisah nyata.
Akhir Januari 2016, (sebagian masyarakat) Indonesia dihebohkan oleh cuitan @axtonsalim yang dilengkapi dengan foto Chitato Rasa Mie Goreng. Chitato, siapa yang enggak tahu. Indomie apalagi,
Review singkat Serat Centhini Jilid 1, edisi terjemahan bahasa Indonesia.
Kalau buku pertama yang saya baca tahun 2015 adalah buku karya Paulo Coelho, “Selingkuh”, buku pertama yang saya baca tahun 2016 ini adalah “Nyai Gowok”
Kunjungan ke Bali awal Desember 2015 ini adalah kunjungan pertama setelah saya pindah dari Bali tujuh bulan lalu. Baru juga sebentar, tapi perubahan yang saya
Ulasan singkat buku karya Adhitya Mulya, “Sabtu Bersama Bapak” (2014).
Sudah berbelas tahun silam saya membaca buku karya Tetsuko Kuroyanagi, “Totto-chan: Gadis Cilik di Jendela” dan terpukau oleh dunia kanak-kanak yang polos dan menggemaskan yang diwakili oleh gadis kecil bernama Totto-chan. Saya selalu merekomendasikan buku ini untuk dibaca oleh siapa saja.
Karya Mitch Albom yang satu ini, saya suka. “Telepon Pertama dari Surga” tidak hanya berkisah tentang panggilan telepon saja, tetapi juga ….
Ulasan karya Paulo Coelho, “Selingkuh” (2014). Bagaimana menurutmu tentang buku ini? Berkesan bagimu?
Minggu kemarin saya membeli tiga buah buku. Sudah lama sih nggak pergi ke toko buku, dan sudah terbiasa baca e-book, namun kali itu rasanya kangen