Saya suka belajar tentang apa saja. Semakin banyak yang saya pelajari, semakin sadar saya bahwa pengetahuan saya masih cetek. Dan itu tandanya saya harus belajar lagi.
Kita sadari kemajuan jaman semakin pesat. Bagi saya yang adalah anak ’90-an, kemajuan ini terkadang membuat saya (dan generasi seangkatan saya) tergagap-gagap. Salah satu akibatnya adalah banyak yang mendadak gaptek.
Generasi lama yang terbiasa dengan cara konvensional, semakin terasa tertinggal dengan cara digital.
Tentu saja saya nggak mau terjebak dalam ketertinggalan.
Jaman kian maju, ya saya harus berusaha pula untuk turut serta dalam kemajuan itu.
Paling nggak, paham apa yang tengah terjadi di dunia sekarang ini, agar nggak dibilang ketinggalan jaman.
Dan juga, agar tetap punya daya saing, nggak kalah sama anak-anak muda yang termasuk generasi millenial itu.
*****
Kalau tadi saya bilang saya suka belajar tentang apa saja, sebenarnya topik apa sih yang menarik buat saya?
Segala sesuatu yang berhubungan dengan internet, marketing dan web development, paling menarik minat saya.
Sedari dulu, saya pelanggan Udemy. Banyak kursus online di sana mulai dari gratisan sampai berbayar. Meskipun ya kalau berbayar, biasanya saya menunggu ada sale dulu, biar bisa dapat harga super duper murah.
Terkadang cuma USD 10 per kursusnya, kalau Udemy sedang ada sale. Tapi jujur saja, dari 10 kursus yang saya ikuti, sampai saat ini saya hanya menyelesaikan satu saja!
Sisanya, bubar tengah jalan. Entah karena sok sibuk, tiba-tiba malas, merasa nggak perlu, pendek kata susah deh belajar sendirian.
Selain Udemy, ada satu sumber materi yang gratis dan nggak ada habisnya.
Google.
Iya ‘kan, hampir semua ada di Google. Bertebaran ilmu-ilmu praktis, meski butuh kecermatan untuk membedakan mana yang sampah dan mana yang berkualitas.
Sumber lainnya tentu saja adalah buku. Banyak membaca, banyak belajar.
Jadi, boleh dibilang saya otodidak. Mencari sumber di dunia maya, tanya sana-sini pada beberapa teman yang mumpuni keahliannya, gabung dengan grup di Facebook atau komunitas di Google+.
Sampai beberapa minggu lalu, sebuah iklan di Facebook menyita perhatian saya.
Iklan tentang Seminar Internet Marketing Dasar, yang diselenggarakan oleh PAKAR.
Saya cari tahu apa dan siapa PAKAR itu. Situs PAKAR mengesankan saya bahwa lembaga ini benar-benar profesional. Punya visi dan misi yang jelas.
Akhirnya, nggak butuh waktu lama bagi saya untuk memutuskan mendaftar dan langsung transfer pembayaran. Berhubung masih early bird, lumayan menghemat deh dengan harga early bird yang jauh lebih murah daripada harga normal.
Sebenarnya keikutsertaan saya didasari keingintahuan seperti apa sih seminar internet marketing itu?
Karena seperti saya bilang di atas, biasanya saya belajar sendiri dari banyak sumber.
Saya ingin tahu, seperti apa rasanya belajar bareng di kelas yang dibatasi jumlahnya hanya sampai 50 orang saja. Sementara saya ‘kan anaknya pemalu.
Dan tentunya, saya ingin membandingkan, pengetahuan yang saya peroleh selama ini dari sana-sini, sudah benar ataukah saya berada di jalan yang melenceng?
*****
Akhirnya, hari itu tiba juga.
Lumayan jauh saya menempuh perjalanan dari Kalibata sampai Lippo Puri Tower, Jakarta Barat.
Tepatnya di Apiary Coworking Space.
Untunglah GPS bisa diandalkan untuk membawa saya ke Lippo Puri Tower tanpa tersasar. Sampai di gedung, nukerin kartu identitas, lalu menuju lift untuk naik ke lantai 9 tempat Apiary Coworking Space berada.
Oya, di lift saya bersama satu cowok yang ramah, bertanya apakah saya mau ke Apiary juga. Mungkin karena saya terlihat clingak-clinguk di depan lift maha canggih ya.
Ternyata si cowok ramah itu tak lain tak bukan bernama Aditya Kristanto Goenawan, Co-Founder & CEO PAKAR, yang juga adalah pembicara dalam Seminar Internet Marketing Dasar siang itu.
Sampai di Apiary, saya langsung semangat melihat coworking space yang keren abis itu. Luas, internet kencang, dan disediakan minuman gratis kopi dan teh.
Pemandangan dari lantai 9 juga menyegarkan. Bikin nggak jenuh.
Setelah semua peserta berkumpul, ada juga sih yang telat datang, kelas dimulai dengan senam ringan, kenalan dengan peserta di kiri-kanan dan sedikit pijit-pijitan biar nggak tegang.
Pembukaan yang menyenangkan, saya rasa.
Aditya membawakan materi dengan tenang. Ada tiga sesi plus perkenalan tentang sosok PAKAR yang beliau dirikan bersama Gary Aditya Suseno.
Tentang materi seminar ini, pastinya nggak akan saya share detilnya di sini ya. Kalau penasaran, silakan ikuti seminar atau workshop yang secara berkala diadakan oleh PAKAR.
Yang jelas, saya merasa beruntung mengikuti kelas Internet Marketing Dasar ini.
Uang pendaftaran terasa tidak sia-sia. Sungguh satu investasi yang mendatangkan hasil setimpal.
Ibaratnya kalau dulu-dulu saya baru baca buku, saat seminar Aditya memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh yang nggak saya dapatkan hanya dari membaca.
Seminar yang harusnya cuma tiga jam, jadi molor. Peserta nggak cuma pasif mendengarkan, tapi juga didorong untuk aktif bertanya.
Secara kilat, Aditya juga memberikan tips tentang strategi apa yang layak dicoba oleh para peserta. Tips ini satu per satu diberikan sesuai dengan bisnis yang digeluti ya. Asyik juga mencermati latar belakang para peserta. Ada yang berbisnis fashion, pendidikan, pariwisata (seperti saya), musik, sampai bitcoin mining juga ada!
Sayangnya karena saya pemalu (uhuk) dan juga saya diburu-buru untuk acara yang lain siang itu, saya nggak banyak berkenalan dengan para peserta.
Tapi nggak masalah, karena kami para peserta dikumpulkan dalam Whatsapp Grup. Jadi, masih bisa tanya-tanya apapun pada Aditya lewat Whatsapp, atau juga sharing sesama peserta.
Kesimpulan setelah mengikuti Seminar Internet Marketing Dasar ini: belajar sendiri memang baik, tapi belajar bareng itu lebih menyenangkan.
Senangnya lagi, PAKAR punya banyak program berupa seminar atau workshop. Tinggal memilih mana yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita.
Saya sedang mengincar Workshop Lanjutan Internet Marketing (Advanced). Sayangnya bulan Oktober dan November saya banyak kegiatan, jadi mudah-mudahan bulan Desember ada lagi deh biar saya bisa ikutan!