Mood saya naik turun, dan saya tahu itu. Paling nggak, sekarang saya tahu kapan mood jelek saya akan muncul sehingga saya bisa ancang-ancang untuk menghadapinya, atau sebaliknya, kapan mood bagus saya akan datang sehingga saya bisa lebih produktif dan juga menjaga diri agar tidak berlebihan.
Mood swing adalah satu kejelekan saya. Tanpa ada alasan jelas, saya bisa berubah dari mood jelek ke bagus, terkadang tanpa jeda.
Dan itu nggak bagus, saya tahu.
Sekarang, saya punya beberapa cara menangani mood yang suka berubah-ubah tanpa permisi itu, Musik biasanya adalah cara yang paling ampuh. Cara kedua, lewat makanan.
Saya sebenarnya bukan pemilih. Makanan apa saja oke buat saya. Untuk sarapan, saya malah biasa makan nasi jinggo tigaribuan.
Tapi kalau mood saya lagi nggak keruan, saya memilih untuk makan makanan kesukaan saya.
Yang nggak aneh-aneh sih, bisa didapat kapan aja.
Misalnya, sangsang. Babi olahan khas Batak ini favorit saya, dan bisa membuat saya langsung sumringah – dan terkadang juga begah akibat kekenyangan.
Gorengan, khususnya tempe goreng, juga bisa membuat mood saya membaik. Susahnya, di Bali ini jarang yang jual gorengan sedap, jadi saya nggak keberatan untuk menempuh jarak Jimbaran-Renon hanya untuk membeli tempe goreng di Renon. Itupun belakangan mulai nggak enak, sepertinya saya harus mencari supplier gorengan yang lain.
Ada lagi satu cake semacam bolu gulung yang saya temukan di Circle K. Cheese roll – dan belakangan keluar variannya Chocolate Roll, ini juga menjadi sasaran saya kalau sedang bingung mau makan apa dan atau sedang malas makan apa-apa.
Dan terakhir, saya baru teringat minggu lalu ketika saya dan teman bingung mencari tempat makan. Saya teringat nasi liwet Danukusuman, warung tenda di Imam Bonjol dekat Alfa (sekarang Carrefour). Ternyata, warung itu masih eksis, meski lokasinya sedikit berpindah jauh ke dalam kompleks ruko itu. Jadinya agak sepi, nggak seperti dulu. Langsung dah, sepiring nasi liwet plus semangkuk asem-asem ceker ayam, saya lahap habis tanpa sisa.
Saya rasa ini perubahan diri saya yang bagus sekali. Kalau dulu, mood galau larinya ke rokok atau Jack Daniels. Sekarang, larinya ke makanan, sehat ‘kan? Nggak heran kalau semua teman berkomentar saya lebih gemuk sekarang.