Akhir pekan bulan kemarin, kami niatkan untuk melipir ke pinggir Jakarta alias ke daerah Pantai Indah Kapuk (PIK). Selain berwisata kuliner, kami juga berniat menikmati hutan wisata mangrove. Seumur-umur tinggal di Jakarta, saya belum pernah sekalipun ke mangrove.
Berikut hasil akhir pekan kami, harap maklum kalau wisata kuliner kami didominasi dengan babi.
Perhentian pertama kami adalah Bakso Aan yang beralamat di Ruko Elang Laut, Blok B No. 27, Jl. Pantai Indah Selatan, Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Nggak susah dicari kok, apalagi kalau berbekal Google Maps/Waze. Tempatnya nggak gitu gede, beruntung pas siang itu kami datang pas nggak terlalu penuh. Sesuai dengan berbagai review yang tersebar di internet, kami mengamini bahwa Bakso Aan ini emang lezat! Harganya agak mahal dibanding bakso lainnya sih, tapi setara dengan kelezatannya. Saya pesan bakso jeroan, nikmatnya bukan kepalang. Cuma memang kuahnya terasa terlalu manis di lidah saya. Oya, Bakso Aan bukan bakso babi ya.
Keluar dari Bakso Aan, kok ya kami tertarik dengan tempat makan di sampingnya. Berhubung porsi Bakso Aan sudah mengenyangkan, kami beli samcan gorengnya saja. Buat cemilan.
Dari tempat ini, kami baru menuju ke hotel. Iya, memang diniatin nginep di hotel biar nggak bolak-balik Jakarta Selatan-Jakarta Utara, berat di ongkos. Jadi, kami memilih Favehotel Pluit Junction yang simpel dan praktis. Meskipun di Pluit, tapi mudah kok untuk mencapai daerah PIK dari hotel ini. Kira-kira 15-20 menit kalau nggak pake macet.
Proses check-in cepat dan simpel. Kamar lumayan gede dengan view menghadap ke jalan raya. Ternyata di seberang Favehotel Pluit Junction, ada halte Transjakarta. Berarti gampang dicapailah dari segala arah, nggak harus pakai taksi atau mobil pribadi.
Goler-goleran di kamar sejenak, setelah itu kami cabs menuju kafe yang sudah kami targetkan: Bermvda. Lokasinya di Ruko Cordoba dekat PIK Avenue. Tapi di bagian dalam ya, bukan bagian ruko yang menghadap ke jalan raya yang dipadati berbagai jenis restoran dan kafe.
Pas kami datang, lumayan rame sih, baik di lantai 1 maupun 2. Lebih rame lagi karena ada beberapa anak kecil yang jejeritan sementara ayah ibu asik ngerumpi bersama gerombolannya. Agak nyebelin sih, tapi ya gimana ya, nggak mungkin juga melarang ortu bawa bayi dan anak kecil ‘kan? Namanya juga kafe. Bukan night club.
Dari segi tempat, Bermvda ini menyenangkan sekali. Buat foto-foto, asik. Mas-masnya juga ramah. Kopinya… biasa saja sih kalau buat saya. Waktu itu cuma nyobain long black aja.
Bermvda kelar, kami berjalan kaki menuju ke The Fat Pig. Alamatnya di Ruko Crown Golf, Blok B No. 60, Jl. Marina Indah Raya, Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Ini ruko seberang Ruko Cordoba tempat Bermvda. Tinggal jalan kaki dan nyebrang, nyampe deh.
The Fat Pig menyenangkan sekali, dan sesuai namanya, hidangan yang tersaji ya babi-babian gitu. Dekor dindingnya saja babi gemuk berjajar. Gemes gak sih.
Sebenarnya kami ke sini mau pesan babi guling, tapi sayang bagulnya sudah habis. Nyebelin. Akhirnya beli Salted Egg Pork Ribs dan Salt & Pepper Pork. Minumannya Es Selasih Mentimun yang sueger rek.
Salted Egg Pork Ribs sedap sekali. Daging yang lembut dipadu dengan lelehan telur asin. Memang, segala yang dikasih telur asin jadi berasa tambah lezat ya? Tapi Salt & Pepper Pork kurang berkesan, selain itu porsinya kurang generous.
Usai makan besar, kami berjalan tak tentu arah tujuan. Niatnya pengin cari tempat nongkrong yang ada live music, tapi baru juga jam tujuh malam. Menyusuri Ruko Crown Golf ini, senang deh melihat tempat-tempat makan nan cantik berjajar.
Trus kami iseng masuk TNT Kitchen and Bar. Iseng banget dah. Karena nggak jelas ini tempat apaan. Yang jelas, kalau mau minum minuman keras atau cari cocktail, boleh deh ke mari. Dan ada satu meja bilyar, yang bisa disewa dengan hanya Rp. 50,000 per jam. Jadi saya main bilyar deh setelah belasan tahun nggak nyentuh. Sodok-sodok bola aja, karena pacar nggak gitu antusias menemani saya main.
Dari TNT, niatnya kami mau pulang, tapi nyempetin mampir dulu ke The Harvest yang ada di Ruko Cordoba. Nyebrang lagi deh. Cuma buat beli dessert secuil, lalu mampir lagi ke Babi Guling O’an yang terletak dekat The Harvest. Nggak beli bagul, cuma beli sate babi take away siapa tahu kami kelaparan di kamar hotel.
Kami pulang naik Grab. Nggak perlu nunggu lama. Sampai di kamar, bersih-bersih badan, maem cake The Harvest, maem sate, lalu tidur deh! Hari pertama yang menyenangkan dan full makanan!
Hari kedua.
Kami sengaja nggak pesan kamar dengan sarapan pagi, karena memang niatnya mau ngeluyur cari sarapan di luar. Dan lagi, memang sudah diniatin untuk ke mangrove alias hutan bakau di PIK.
Iya dong, masa’ tiap wiken jalan ke mall terus. Sekali-kali bolehlah melipir cari yang segar. Berhubung di Jakarta minim pilihan, hutan bakau bisa jadi alternatif buat penyegaran.
Gimana kunjungan ke mangrove alias hutan bakau di PIK? Nantikan di post selanjutnya ya!