Lanjut ke hari kelima nih, setelah kemarin highlight-nya adalah romantic dinner di Apsara Cruise by Banyan Tree. Hari kelima ini, kami masih menginap di IR-ON Hotel. Berbekal hasil browsing sana-sini, pertama-tama kami ingin mengunjungi sunflower fields alias ladang bunga matahari yang konon banyak bertebaran di daerah Lopburi dan Saraburi. Dan karena jaraknya yang cukup jauh dari Bangkok, kami kembali menyewa mobil+driver.
Sebenarnya, driver kami menentang itinerary yang kami susun dengan alasan di awal November itu, bunga matahari belum mekar. Dia kasihan apabila kami sudah menempuh jarak ratusan kilo namun tidak menemukan sunflower fields yang kami idam-idamkan.
Tapi ya, lebih baik membuktikan kebenarannya daripada menyesal tidak melakukan apa-apa, bukan? Maka kami tetap bersikeras untuk mencari bunga matahari. Kalau nggak dapat, ya nggak masalah buat kami. Lagian agak sebel juga driver kok ngeyelan, terserah kami yang bayar dong. (Hashtag: #sombhong)
BTW ternyata driver yang melayani kami dalam perjalanan ke Wang Saen Suk Hell Garden, katanya jatuh sakit jadi kami digantikan oleh saudaranya. Sibuk ‘kali driver kami kali ini, nggak pernah lepas dari telepon, jadi selama nyetir pun dia telpon sana-sini. Nggak masalah sih, aman-aman saja nyetirnya.
Sampai di daerah Saraburi, kami sempat kesasar karena pak supir salah mengambil jalan. Singkat cerita, kami akhirnya berhasil menemukan sunflower fields, meskipun cuma seuplik. Agak sedih sih. Apalagi pagi itu matahari tertutup sedikit awan, jadi bunga matahari pun menunduk malu.
Sebenarnya kami yakin masih ada ladang yang lebih gede dari ini, tapi bapak supir tampak ogah-ogahan dan memilih untuk meneruskan perjalanan ke tujuan selanjutnya: PB Valley Khao Yai Winery. (Maklum sih, ladang bunga matahari gini ‘kan gratisan, nggak ada komisi buat driver jadi meski gondok saya berusaha memaklumi.)
PB Valley Khao Yai Winery adalah perkebunan anggur terluas di daerah Khao Yai. Kita dapat mengelilingi perkebunan (yang nggak cuma kebun anggur, ternyata) dengan mengikuti winery tour yang dijadwalkan 5 x sehari.
Kami langsung mendaftar ke resepsionis dan menunggu sampai jadwal tour tiba. Bersama kami serombongan Chinese tourists. Memang ya, turis dari China ini merajai semua destinasi di dunia. Dan Thailand dengan sigap memanfaatkan peluang ini.
Ada dua kendaraan dalam winery tour kali ini. Masing-masing didampingi satu staff sebagai pemandu wisata yang semangat menerangkan apa saja yang kami lewati. Mulai dari kebun bunga, pisang, sayur-sayuran, sampai ke kebun anggur di mana kami berhenti sejenak untuk berfoto-foto.
Kami melanjutkan perjalanan menuju kilang anggur. Pemandu menjelaskan proses pembuatan anggur, menerangkan apa beda proses antara white, red dan jenis-jenis wine lainnya. Kami sih manggut-manggut saja, sambil menghirup aroma anggur yang wangi semerbak tiada tara. Setelah mengenal dan menyaksikan cara pemrosesan anggur dari buah menjadi wine, kami tiba di lodge untuk acara puncak yaitu wine tasting. Yayyy.
Kami diberi kesempatan mencicipi wine baik itu yang white, red dan rose. Disediakan juga crackers dan keju sebagai pendamping. Wine hanya khusus untuk peserta dewasa, sedangkan yang di bawah 18 tahun harus puas dengan minum juice anggur. Sebagai informasi, wine keluaran PB Valley ini sudah menyabet berbagai penghargaan tingkat internasional lho!
Usai wine tasting, kami kembali ke reception area. Tour dinyatakan selesai deh. Di reception area, ada toko oleh-oleh di mana kita bisa membeli wine (tentu saja), kripik khas Thailand seperti kripik mangga dan durian, dan berbagai oleh-oleh lainnya. Tersedia juga restoran bagi mereka yang mau lanjut makan siang. Kami sih memilih makan di warung terdekat.
Setelah makan siang, kami lanjut ke Primo Piazza yang terletak kira-kira 20 menit dari PB Valley. Ini satu tempat turistik yang pasti bakal digemari para IG-ers karena cantik banget tempatnya! Arsitekturnya bergaya Italia. Tiket masuk THB 200 per orang.
Meski siang cukup terik, kami tetap semangat menelusuri tempat cantik ini. Rasanya, foto lebih pas untuk menggambarkan tempat ini, tanpa perlu banyak kata.
Usai berkeliling taman nan indah, kami kembali ke lapangan depan dan nongkrong sebentar di kafe. Ice cappucino yang disuguhkan sungguh mantap!
Begitulah. Tuntas sudah itinerary kami dan saatnya kembali ke Bangkok. Rencananya, kami hendak berkunjung ke rumah teman kami di Bangkok. Namun sebelum itu, kami harus kembali ke Baiyoke Sky Hotel yang kami inapi dari hari pertama hingga ketiga. Soalnya, emping oleh-oleh tertinggal di kamar! Untung begitu kami tersadar kalau ada yang tertinggal, kami bergegas telepon ke hotel dan untungnya lagi, staf hotel bilang benar adanya emping oleh-oleh ada di salah satu laci di kamar.
Kami menunggu cukup lama di lobby Baiyoke Sky Hotel. Setelah melewati beberapa kali cek ricek dengan staf lain perihal keberadaan Duty Manager yang kami tunggu, akhirnya ada yang muncul juga dari bagian Lost & Found sambil membawa emping kesayangan. Terima kasih banyak, Baiyoke Sky Hotel!
Begitu sampai ke IR-ON Hotel, mandi, berdandan, kami bersiap menuju kediaman teman kami. Sama-sama di Jalan Sukhumvit sih, tapi kami di Sukhumvit 36 sedangkan teman ada di Sukhumvit 10. Jarak yang semestinya bisa ditempuh dalam belasan menit, malam itu butuh lebih dari satu jam. Gara-gara macet keterlaluan! Baru kali itu deh merasakan macetnya Bangkok yang sama seperti Jakarta. Eh, beda ding. Meskipun macet, di sana tetap anteng, nggak diributkan suara klakson. Dan kendaraan tetap berada di jalur masing-masing, nggak srobot sana-sini.
Itulah perjalanan kami di hari kelima Bangkok Trip kali ini. Masih tersisa beberapa tempat impian kami, seperti TrueLove Neverland yang adalah sebuah kafe tapi….
Tapi tunggu saja di tulisan selanjutnya ya!