Cong Caphe Da Nang

Tujuh Tahun

Tujuh tahun belum apa-apa, tapi tetap harus kita tandai sebagai kurun waktu yang berharga bagi kita.

2 November 2020.

Tujuh tahun kita bersama. Bagi kebanyakan orang, tujuh tahun memang belum apa-apa, tapi tetap harus kita tandai sebagai kurun waktu yang berharga bagi kita.

Dan ini pertama kalinya, kita melewatkan hari jadi kita dengan berjauhan jarak.

Tahun pertama, Lombok dan Gili Trawangan jadi tujuan.

Tahun kedua, Cebu kita lahap.

Tahun ketiga, Ho Chi Minh bikin kita jatuh cinta pada Vietnam.

Tahun keempat, Bangkok kita jajah.

Tahun kelima, kembali kita ke Vietnam dengan mengunjungi Da Nang.

Tahun keenam, kita lewatkan di Pulau Bali yang tak pernah bikin kita bosan.

Dan tahun ketujuh….

Tahun ini….

Kita di kamar masing-masing.

Aku di Bali.

Kamu di Jakarta.

Bangsatlah itu virus corona. Meluluhlantakkan segala rencana. Menghancurkan tiap impian kita.

Bahkan untuk bersama-sama melewatkan malam ini di satu atap yang sama pun… sudah jadi satu kemewahan bagi kita.

Toh, aku mencoba meminimalisir sedih ini dengan bersyukur.

Bersyukur kita masih hidup, dan masih saling memiliki. Masih diberi kesempatan menebus setiap kesempatan yang hilang di tahun ini, dengan momen yang indah di kelak hari.

Tapi aku nggak berani banyak berjanji (soalnya kamu suka ngambek kalau aku udah kadung janji trus nggak terpenuhi wkwk).

Aku hanya bisa janji bahwa aku akan terus bersamamu. Sampai kamu bosan. Atau sampai maut memisahkan. (Anjay banget gak sih kayak lirik lagu apa gitu.)

Tujuh tahun….

Masih belum cukup membuatku pintar selayaknya kekasih yang baik. Maafkan untuk semua kebodohan, ketidakpahaman dan kecuekanku, yang terkadang membuatmu berang.

Maafkan untuk semua diamku, yang seringnya itu momen di mana aku banyak bicara, hanya pada diri sendiri. Karena aku takut salah berucap, jadi seringkali aku memilih undur diri sejenak, tapi kamu harus yakin bahwa aku takkan pernah melupakanmu.

Terima kasih untuk semua pendampinganmu. Kamu boleh berbangga – sebagaimana aku pun selalu bangga – bahwa aku yang sekarang ini, jauh berbeda dari aku tujuh tahun yang lalu. Dan itu nggak akan terjadi kalau nggak ada kamu.

Semoga tahun depan kita bisa merayakan hari jadi kedelapan, entah di mana, yang penting kita bisa kilas balik ke malam ini dan menertawakan nasib sial kita di tahun ini.

Dan tahun depan, kita akan bersulang demi corona yang tak mampu mengalahkan kita. Mungkin di Mexico, agar kita bisa sekalian merayakan Halloween di sana. Atau boleh juga, yang sederhana aja, kembali menikmati es kelapa di Cong Caphe Da Nang sambil mengenang masa-masa kelam dan merayakan masa-masa senang selama kita bersama.

Aminkan dulu saja.

Happy anniversary, sayang.

I love you.

Share:

Facebook
Twitter
LinkedIn
Indonesia darurat judi online

Indonesia Darurat Judi Online!

Mengikuti perkembangan zaman, sekarang perjudian muncul muncul dalam bentuk online. Popular istilah “judol” alias “judi online”, dan banyak pihak yang resah melihat fenomena ini tegas berkata: Indonesia darurat judi online!

Read More »

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

On Key

Tulisan Terbaru