Kapan hari, seorang teman mengutarakan teori mengapa kami berdua tidak pernah merasa tua.
“Sisi positifnya dari living single tanpa anak, kita susah merasa tua. Soalnya nggak ada pembandingnya. Beda dengan teman-teman kita yang punya anak. Ketika melihat anaknya tumbuh pesat dan tahu-tahu sudah sekolah menengah, misalnya, langsung terpicu untuk membandingkan dan jadi sadar kalau umurnya sudah banyak. Akhirnya jadi mudah merasa tua.”
Boleh juga sih teorinya.
Kalau kata orang, age is just a number.
Saya sendiri, karena bergaul dan bekerja dengan semua kalangan termasuk anak-anak milenial dan Gen Z, seringnya lupa umur.
Jadi merasa selalu muda, di hati terutama.
Pernah sih, mendadak merasa tua. Biasanya kalau menghadapi anak-anak muda dengan dunia, bahasa dan gaya yang serasa asing bagi saya.
Tapi ya, fakta secara umur boleh tua, yang penting semangat nggak boleh kalah dari yang muda.