Merasa tua

Merasa Tua

Sebuah teori mengapa orang-orang lajang susah untuk merasa tua.

Kapan hari, seorang teman mengutarakan teori mengapa kami berdua tidak pernah merasa tua.

“Sisi positifnya dari living single tanpa anak, kita susah merasa tua. Soalnya nggak ada pembandingnya. Beda dengan teman-teman kita yang punya anak. Ketika melihat anaknya tumbuh pesat dan tahu-tahu sudah sekolah menengah, misalnya, langsung terpicu untuk membandingkan dan jadi sadar kalau umurnya sudah banyak. Akhirnya jadi mudah merasa tua.”

Boleh juga sih teorinya.

Kalau kata orang, age is just a number.

Saya sendiri, karena bergaul dan bekerja dengan semua kalangan termasuk anak-anak milenial dan Gen Z, seringnya lupa umur.

Jadi merasa selalu muda, di hati terutama.

Pernah sih, mendadak merasa tua. Biasanya kalau menghadapi anak-anak muda dengan dunia, bahasa dan gaya yang serasa asing bagi saya.

Tapi ya, fakta secara umur boleh tua, yang penting semangat nggak boleh kalah dari yang muda.

Share:

Facebook
Twitter
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

On Key

Tulisan Terbaru

Karir sebagai project manager

Perjalanan Sebagai Project Manager

Di tulisan sebelum ini, saya berkisah tentang perjalanan karir saya dan career switch. Berawal dari freelance tour guide, tahun-tahun terakhir ini saya lebih dikenal sebagai

Gaya hidup minimalis

Gaya Hidup Minimalis: Sebuah Pengantar

Beberapa kali saya menulis tentang gaya hidup minimalis yang saya terapkan. Kali ini, saya ingin membahas minimalisme secara lengkap. Ini adalah bagian pertama dari 3 bagian.