Bulan Februari kemarin saat saya berulang tahun, kekasih membuat kejutan yang nggak hanya bikin heboh tempat kerja saya, tapi juga bikin mata terbelalak melihat kue ulang tahun yang keren banget! Saya yang udik ini baru tahu bahwa ada yang namanya ‘edible flower’ yang dengan kerennya bisa dijadikan hiasan kue tart.
Lihat nih kue tartnya. Keren ‘kan? (Oya, si tukang kue kebetulan teman baik kami, jadi kalau kalian mau pesan kue, drop me a message ya.)
Sesuai dengan namanya, ‘edible flower’ alias bunga yang aman untuk dimakan, bunga tersebut nggak hanya berfungsi sebagai hiasan (bisa jadi hiasan kue tart atau hiasan salad dan macam-macam makanan lainnya), tapi aman untuk dimakan.
Yakin edible flower itu aman?
Iya, karena edible flower jelas tidak mengandung pestisida. Ditanamnya pun secara hati-hati agar jauh dari racun kimia, misalnya asap kendaraan. Pantang menanam edible flower di pinggir jalan atau di taman umum karena asap kendaraan yang lewat bisa terserap.
Semua bunga belum tentu aman untuk dimakan alias belum tentu tergolong sebagai edible flower. Yakalee kita makan rafflesia arnoldii.
Jangan gegabah mencicipi sembarang bunga. Mendingan cari tahu dulu pada ahlinya, atau tanya mbah Google yang selalu punya jawaban atas keingintahuan kamu.
Lebih baik konsumsi bunga yang kamu tanam sendiri, sehingga kamu tahu pasti bahwa tanaman kamu bebas kimia. Tapi kalau nggak mungkin untuk menanam, gak masalah, sekarang di Indonesia sudah banyak penyedia edible flower, dan tak jarang juga bisa kita temukan di beberapa supermarket besar.
Cukup makan kelopak bunga dan sisihkan putik maupun benang sarinya.
Kalau kamu menderita alergi, coba dulu makan sedikit dan tunggu apakah ada reaksi alergi. Jangan langsung tancap gas makan sepiring bunga.
Kalau kamu baru pertama kali makan edible flower, juga dianjurkan untuk makan dalam porsi kecil. Terlalu banyak edible flower membuat sistem pencernaan kamu terkejut.
Sekarang restoran sering menyajikan hidangan dengan hiasan bunga di atasnya. Apabila kamu ragu atau tidak mengenali jenis bunganya, jangan malu untuk bertanya kepada chef apakah bunga tersebut bisa dimakan. Karena belum tentu semua chef paham tentang edible flower, apalagi kalau mereka cuma mementingkan keindahan buat garnis semata.
Bisa buat apa aja sih edible flower itu?
Edible flower bisa digunakan untuk:
- Salad
- Teh
- Garnish untuk dessert
- Hiasan kue tart
- Tambahan rasa untuk es krim
- Simple syrup yang bisa kamu gunakan untuk ramuan cocktail
- Dekor meja (lumayan bisa buat cemilan juga)
- Lollipops!
Jadi jangan ragu, gunakan kreatifitasmu tanpa batas!
Bunga apa saja yang termasuk edible flower?
Kamu bisa mendapatkan list lengkap di artikel tentang edible flower ini. Beberapa bunga yang populer di antaranya:
- Pansy
Bunga pansy memiliki rasa manis, dan cocok digunakan untuk salad, dessert maupun sup. - Chrysanthemum
Krisan bervariasi warnanya seperti putih, merah, kuning dan oranye. Biasa digunakan bumbu salad, rasanya tajam dan sedikit pahit. - Lavender
Rasanya manis dengan penampilan yang cantik, sungguh cocok disajikan dalam segelas champagne, atau sebagai garnish untuk sorbet atau es krim. - Mawar
Semua jenis mawar bisa dimakan dan berasa manis, dan jangan lupa untuk menghilangkan bagian putih dari kelopak karena rasanya sedikit pahit. - Melati
Bunga melati sangat harum dan popular digunakan sebagai teh. Jangan terkecoh dengan bunga yang serupa melati seperti bunga yang termasuk genus “Gelsemium” dan family “Loganiaceae”, yang beracun dan tidak aman untuk dikonsumsi. - Bunga matahari
Kalau bijinya bisa buat kuaci, kelopak bunganya bisa dimakan dan juga kuncup bunga bisa direbus selayaknya artichoke. - Marigold
Marigold bisa digunakan sebagai pengganti safron. Dan cocok untuk salad karena mereka memiliki rasa seperti citrus. - Savory
Rasa bunga savory pedas seperti merica dan similar seperti thyme. - Borage
Bunga borage memiliki bentuk yang indah seperti bintang. Bisa digunakan untuk lemonade, gin & tonic, maupun sorbet. - Begonia
Ini termasuk edible favorit yang digemari meskipun memiliki after taste yang sedikit pahit.

Di mana kamu bisa mendapatkan edible flower?
Yang jelas jangan beli di toko bunga! Karena bunga di toko bisa dipastikan bermuatan pestisida.
Kamu bisa menanam sendiri, atau cari di supermarket besar. Kalau bunga yang digunakan untuk kue tart saya seperti foto di awal artikel ini, kekasih saya pesan dari supplier di Bandung. Cek saja instagram mereka: Sweet Lovage (catatan: saya barusan update link akun IG mereka, 12 Maret 2017, terima kasih Chris yang ninggal komen sehingga saya tahu akun IG yang lama sudah nggak aktif!). Mereka menerima pesanan untuk dikirim ke Jakarta (kalau kota lain, saya nggak tahu pasti). Ketika pesanan sampai, sungguh senang melihat kemasan yang rapi dan profesional sehingga bunga diterima dalam keadaan segar. (Ini bukan promo berbayar lho, ini testimoni pelanggan yang puas.)
Ini salah satu produk mereka. Cantik yah bunganya.
Nah setelah kenal edible flower, kamu ada ide mau buat apa?
Tinggalkan Balasan