Minggu, 26 Mei 2013.
Hari ini hujan turun sepanjang hari. Pagi-pagi, seorang teman sudah membatalkan kencan untuk menikmati sunset karena hujan disertai guntur sudah mulai turun di Denpasar. Sementara, di tempat tinggal saya di Jimbaran, hujan baru mulai turun sorean jam lima.
Setelah menyelesaikan “Inferno” – Dan Brown (dengan sedikit curang, dari halaman 200 langsung lompat ke halaman 500 karena tidak sabar mengetahui akhir cerita – kalau nggak curang begitu, saya nggak mandi-mandi), saya memutuskan keluar.
Jalanan basah. Yaiyalah, hujan meski tinggal gerimis pastinya membuat jalanan basah. Motor dan mobil jalan perlahan, terlebih di Bali yang jalanannya nggak ada yang mulus dan diselai proyek di sana-sini.
Seorang ibu melintas memboncengkan anaknya. Nggak berjas hujan. Berbasah-basah mereka.
Dua pengemis kecil di lampu merah dekat bandara, tertawa riang bermain hujan, sambil tetap menengadahkan tangan ketika lampu merah menyala.
Ini bulan Mei, dan hujan masih saja datang tanpa diundang.
Musim telah bergeser.
Saya rasa, hujan bulan Juni tak akan lagi menjadi sesuatu yang istimewa yang sampai perlu dibuatkan sajak oleh seorang Sapardi Djoko Damono.
Saya teringat, di tengah-tengah membaca “Inferno” tadi, saya terkagetkan oleh seekor (anak) kalajengking di kamar saya. Tumben-tumbennya. Sambil mengucap doa saya membunuh serangga itu, semoga terbebas dia dari karmanya dan segera menuju nirwana.
Di kamar mandi, seekor lipan pun tiba-tiba muncul.
Duh, kesannya kamar kost saya jorok sekali ya. Nggak segitunya sih, tapi benar, serangga-serangga itu baru malam ini saya temui bermunculan.
Lalu saya teringat gejala alam ketika binatang-binatang keluar dari sarangnya karena mereka lebih peka dari kita manusia, bisa merasa bencana alam akan datang.
Ah, tapi ini ‘kan cuma lipan dan kalajengking – anaknya pula, karena panjangnya cuma sekitar tiga senti.
Tapi bergesernya musim, dan berita bencana dari sana-sini, plus bacaan macam “Inferno”, membuat saya sendu seketika.
Bumi kita sedang merana.
Mungkin film-film Hollywood tentang akhir jaman, akan segera menjadi kenyataan.
Mungkin. Mungkin juga tidak.
Jadi, saya nikmati saja, entah hujan entah panas. Nikmati saja.
2 Tanggapan
Semoga itu lipan dan kalajengking cmn nyasar. 😐
hehe sepertinya memang nyasar, tapi cuaca di Bali sampai hari ini nggak jelas juntrungannya. terimakasih sudah mampir di blog ini ya 🙂