Kisah Sebotol Wine, Perjalanan Hidup, Akhir dan Awal

Saat saya berulang tahun, teman-teman saya menghadiahkan berbagai botol minuman kesukaan saya. Itu di tahun 2009. Jack Daniels, Johny Walker dan macam-macam wine lumayan menghiasi meja kerja saya. Satu demi satu botol habis tandas. Ya, apalah artinya sebotol minuman apabila tidak diminum, huh?

Tapi ada sebotol wine yang saya simpan untuk kesempatan spesial. Bagi saya, sebotol wine ini seperti punya nilai sakral dan nggak layak dihabiskan begitu saja. Harus ada momen yang benar-benar spesial untuk membuka botol wine ini, dan saya nggak keberatan untuk menunggu momen spesial itu.

Tahun 2011, saya pindah ke Jakarta. Botol wine itu mengikut saya ke Jakarta.

Tahun 2013, saya pindah lagi ke Bali. Botol wine itu masih utuh, dan lagi-lagi balik ke Bali bersama saya.

Masih juga momen yang saya rasa tepat, nggak datang-datang juga.

Tahun 2015, saya pindah lagi ke Jakarta. Lagi-lagi, botol wine itu mengikut saya ke Jakarta.

Teman-teman dekat saya yang tahu tentang kisah botol itu sering mengolok-olok dan menggoda, kapan kiranya saya akan membuka botol wine itu dan menikmatinya bersama mereka.

Sebenarnya botol wine itu nggak istimewa. “Hanya” sebotol wine Blue Nun Sparkling Gold Edition. Namun saya memang punya tendensi untuk membuat hal yang biasa jadi istimewa, paling tidak bagi saya pribadi.

Saya rasa kita membutuhkan itu. Momen-momen spesial yang diperingati secara istimewa.

Kalau nggak, hidup akan terasa membosankan, dan berlalu begitu saja tanpa peringatan atau selebrasi yang layak dikenang.

*****

Berbagai kejadian saya alami sejak tahun 2009.

Hidup saya bagai roller coaster, naik turun dengan segala jejeritan, ketegangan, kegembiraan, kekecewaan, dan rasa syukur ketika badai usai.

Saya bertemu dengan banyak orang. Momen-momen terjadi di segala lini kehidupan. Karir, persahabatan, jatuh bangun karena gebetan.

Tidak sekali, saya bertemu dengan mereka yang seperti memberi sinyal dan membuat saya berpikir: mungkin ini saat saya membuka botol itu? Menikmatinya dengan mereka, di tepi pantai hanya berdua, dalam satu dinner romantis yang menjadi khayalan setiap pecinta?

Pret.

Tetap saja botol wine itu utuh dan terpajang di rak saya.

*****

Hari ini kekasih saya ulang tahun.

Kami nggak punya rencana apa-apa, selain menginap di satu apartemen di Jakarta Barat karena kebetulan bertepatan dengan event yang diadakan agensi teman kami. Pork Festival di Jakarta, yayy!

Sabtu siang kami check-in, lantas menyambangi event di mall yang hanya butuh lima menit jalan kaki dari tower kami. Nggak cuma siang, tapi malamnya juga, kami datangi lagi event yang baru pertama kali diadakan di Jakarta. Jarang-jarang ‘kan, pecinta babi dimanjain dengan festival kuliner.

Menjelang tengah malam, dua teman baik datang. Tentu saya tidak memberitahu kekasih saya, jadi dia surprise banget kedatangan tamu. Selewat tengah malam setelah meniup lilin ulang tahun dengan kue ultah dadakan dari cup cake, lagi dua teman baik datang.

Botol wine pun kami buka.

Tidak ada gelas wine yang proper di unit yang kami sewa, jadi kami pakai gelas plastik untuk bersulang.

Persetan dengan segala tips dan trik untuk menikmati wine. Bagi saya, kebersamaan dengan teman-teman baik dan orang tersayang adalah di atas segalanya. Percakapan dan gelak tawa, itulah yang memberi rasa di setiap sesap.

Dan itulah akhir perjalanan sebotol wine yang saya simpan sejak 2009.

*****

Selamat ulang tahun, sayang.

Semoga kamu tidak kecewa, melewatkan hari pentingmu hanya dengan kebersamaan dengan orang-orang yang mencintai dan menyayangimu.

Kamu adalah orang yang tepat menjadi untuk siapa sebotol wine itu layak kupersembahkan. Ingatlah malam ketika kita menikmati wine dengan teman-teman tersayang, sebagai awal dari tahunmu yang baru.

Selamat berbahagia sepanjang tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang.