Enjoy Jakarta
Akhirnya saya kembali lagi ke Jakarta. Teman-teman pasti sudah bosan mendengarnya. Bolak-balik Bali-Jakarta-Bali-Jakarta gitu aja. Ya gimana lagi, sesuai prinsip hidup saya “kemana angin bertiup”,
Akhirnya saya kembali lagi ke Jakarta. Teman-teman pasti sudah bosan mendengarnya. Bolak-balik Bali-Jakarta-Bali-Jakarta gitu aja. Ya gimana lagi, sesuai prinsip hidup saya “kemana angin bertiup”,
Pengalaman menggunakan GoJek saat mereka ekspansi ke Bali di tahun 2015.
Semua yang doyan berkunjung ke Jalan Dhyanapura di Seminyak, Bali pasti paham betapa sulitnya mencari tempat parkir mobil di sana, terlebih saat malam hari di akhir pekan. Jalan yang nggak seberapa lebar itu dipadati oleh jajaran motor parkir di sebelah kiri, jadi kita musti pandai-pandai cari tempat parkir atau mengalah dengan parkir agak jauh dan jalan kaki menuju tempat hiburan yang nyaris nggak pernah sepi.
Kemarin, seusai makan malam dengan dua orang teman, saya bikin janji dadakan dengan teman lama yang sedang berkunjung ke Bali. Berhubung Sabtu pagi dia sudah
Karya Mitch Albom yang satu ini, saya suka. “Telepon Pertama dari Surga” tidak hanya berkisah tentang panggilan telepon saja, tetapi juga ….
Sudah bertahun-tahun saya terpikat dengan gaya hidup minimalis, apalagi sejak singgah di blog Leo Babauta, www.zenhabits.net. Rasanya nyaman gitu, hidup tanpa beban berlebih, baik beban
Beberapa hari silam saya kena tag massal di Path. Buat yang akrab dengan media sosial, pasti akrab juga dengan istilah “tag massal” ini. Itu lho,
Ulasan karya Paulo Coelho, “Selingkuh” (2014). Bagaimana menurutmu tentang buku ini? Berkesan bagimu?
Kekasih saya sedih melihat saya begitu disibukkan dengan pekerjaan. Sampai-sampai menyempatkan diri berkumpul dengan teman saja, tidak bisa. Itu membuatnya sedih, katanya, dan tahu dia
Saya menampar diri sendiri agar tetap bersyukur dalam segala perkara, bukannya mengeluh dalam setiap kesempatan. Ya sesekali curcol di social media memang tidak ada salahnya, namun cukup sesekali aja. Bukankah lebih asik berbagi keceriaan daripada berbagi keluhan?
Jadi tatkala dunia kebanjiran posting “My Year in 2014” yang berisi kilas balik pengalaman orang-orang selama setahun, saya malah terdiam gak tahu mau nulis apa.
Suatu malam, saya dan dua orang teman mampir di sebuah minimart. Saat itu hujan deras. Mobil kami berhenti di parkiran, dan di sana ada sebuah
Minggu kemarin saya membeli tiga buah buku. Sudah lama sih nggak pergi ke toko buku, dan sudah terbiasa baca e-book, namun kali itu rasanya kangen
Jadi gini. Tanggal 2 November 2014 kemarin, hubungan saya dan kekasih berusia 1 tahun. Keren yak? Iya keren, iyain aja. Perlu diingat, kami terpisah jarak
Pada suatu hari saya tertumbuk pada satu image yang lalu lalang di Path, Twitter, Facebook. Kemungkinan besar Anda pun pernah melihatnya, sebuah image tentang “attitude”.
Seorang cendekiawan, Zhou Zi, yang telah mempelajari konsep Buddhisme dari gurunya, seorang Mahabhikshu Zen, pada suatu hari membuat suatu puisi yang menurutnya merupakan pencerminan keadaan
Berulang kali saya bilang, tangan saya seperti tangan Yesus habis disalib. Berlubang. Uang masuk langsung ngocor keluar tanpa berbekas. Padahal ya saya bukan orang kaya,
Saya baca di suatu artikel – entah, saya lupa, kalau nggak salah di artikel James Clear ini, tentang “2-Minutes Rule”. Apabila sesuatu bisa dikerjakan dalam dua menit, kerjakanlah. Nggak usah ditunda, nggak usah menunggu matahari terbit atau terbenam, nggak usah menanti pertanda. Just do it.
Saat saya SD, guru agama memberi kami tugas untuk menulis doa sebaik-baiknya. Doa makan kalau nggak salah. Saya mendapat nilai bagus, guru bilang tulisan saya
Sebuah post di Facebook menarik perhatian saya. Meski dulu pernah samar mendengar, baru kali itu saya membaca penuh cerita tentang seorang dokter di Solo yang