Skip to content
  • Instagram
  • Facebook
Simply Minimalist

Simply Minimalist

Karena cukup adalah tidak berlebihan.

  • Home
  • Hello
    • Jasa Penulisan Artikel SEO Friendly
  • The Trips
    • Cebu Philippine Trip 2015
    • Bangkok Trip 2017
    • Ho Chi Minh Trip 2016
  • Kontak
  • KaryaKarsa
  • Toggle search form
Lelaki dan Sepi

Ulasan: Men Without Women (Harumi Murakami, 2017)

Posted on Oktober 28, 2021Oktober 27, 2021 By bayik Tak ada komentar pada Ulasan: Men Without Women (Harumi Murakami, 2017)
Yang sudah pernah membaca artikel ini: 86

Saya bukan penggemar berat Harumi Murakami. Satu-satunya karya beliau yang pernah saya baca sampai tuntas adalah Norwegian Wood di awal tahun 2000-an, dan itupun sudah nggak ingat ceritanya tentang apa.

Barusan kelar baca “Men and Women”, kumpulan cerita pendek Harumi Murakami, dan merasa bahagia usai menikmati tujuh cerpen beliau yang diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh berbagai penerjemah.

Saya rasa, itu sesuatu yang luar biasa, ya? Merasa bahagia karena tuntas baca buku, yang bahkan berisi cerita yang belum tentu tentang kebahagiaan.

Ada tujuh cerita pendek dalam buku Men Without Women ini:

  1. Drive My Car
  2. Yesterday
  3. An Independent Organ
  4. Scheherazade
  5. Kino
  6. Samsa in Love
  7. Men Without Women

Kesemuanya bercerita tentang lelaki dan rasa kehilangan.

Saya suka cara Murakami meramu kata. Dalam cerita pendeknya, kisah terlantun tanpa konflik berlebihan. Serasa didongengin aja gitu. Konflik yang dialami oleh para pelaku adalah pergulatan batin mereka, yang terlantun dengan irama yang sendu.

Jadi ingat Kawabata Yasunari. Menurut saya pribadi, Murakami tidaklah sehalus Kawabata dalam melukiskan detail, tapi memang dua penulis ini beda gaya ya. Jadi tidak perlu dipertentangkan.

Namun bagi saya, kedua penulis tersebut punya kemantapan dalam berbagi cerita dengan cara mereka masing-masing. Kawabata bercerita secara detail dan halus. Murakami bercerita dengan ide yang liar namun terbungkus dalam kesantunan.

Setelah ini, mungkin saya akan melanjutkan petualangan menjelajah dunia Murakami. Menuntaskan baca Kafka on The Shore setelah lewat satu dekade, mungkin?

Terkait

ulasan

Navigasi pos

Previous Post: ANKA Coffee: Coffee Shop Minimalis di Denpasar
Next Post: Berkarya di Karyakarsa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2022 Simply Minimalist.

Powered by PressBook Grid Blogs theme