Belajar tentang cara belajar

Belajar Untuk Belajar?

Senang belajar tentang apa saja? Pernahkah belajar untuk mengetahui cara belajar yang tepat?

Saya sudah mencoba belasan platform kursus online yang ada di dunia maya, sejak sebelum pandemi, bahkan. Baik produksi dalam negeri maupun platform luar, baik yang gratis maupun berbayar. Dari sekian banyak platform tersebut, baru kali ini saya merasa klop dan jadinya semangat belajar terus menerus. #bukanpromo

Awalnya baca artikel di Medium. Saya lupa tentang apa, kalau tidak salah roadmap menjadi developer handal. Si penulis ternyata founder Zero to Mastery, platform belajar online seputar dunia pemrograman.

Dengan bayar bulanan, kita bisa mengambil materi yang mana saja. Karena metodenya self-learning, jadi bebas kita mengatur diri sendiri.

Sebenarnya yang ditawarkan ZTM bukan hanya soal coding, tapi juga mindset programmer dan tips berguna seperti tips interview atau tips sukses menjadi freelancer. Semua ada kelasnya yang bisa kita ambil dan pelajari kapan saja.

Ada dua kelas yang saya ambil, lantas saya tertumbuk pada kelas ini: Learning to Learn [Efficient Learning]: Zero to Mastery Blueprint.

Belajar untuk belajar? Hmm. Menarik.

Akhirnya saya ambil juga kelas Learning to Learn ini. Sebagai pembelajar abadi, mata saya semakin terbuka.

Mungkin banyak yang mengernyitkan dahi, ngapain sih mempelajari cara belajar?

Semata-mata agar kita belajar dengan cara yang benar. Efektif dan efisien. Mangkus dan sangkil.

Karena jujur saya, pendidikan apalagi pendidikan di Indonesia, banyak menanamkan konsep yang salah pada anak didiknya.

Misalnya: belajar dengan menekankan pada hapalan.

Atau, belajar untuk mendapatkan nilai bagus.

Kesemuanya dibahas tuntas dalam kelas Learning to Learn ini. Apa saja yang dipelajari? Blueprint-nya tergambar seperti di bawah ini.

mind map learning to learn
Efficient Learning – Courtesy & Copyright of Zero to Mastery

Bagi saya, menyenangkan mengetahui berbagai hal di atas di usia yang tak lagi muda ini. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Dan otak manusia tidak pernah berhenti berkembang, selama kita melatihnya.

Memang, otak orang tua pasti beda dengan otak anak muda yang sedang dalam masa pertumbuhan. Tapi itu tidak berarti otak kita mandeg setelah kita mencapai usia tertentu. Ini dikenal sebagai neuroplasticity.

Sesuai blueprint di atas, pertama-tama kita harus memahami prinsip-prinsip pembelajaran. Banyak yang sudah saya ketahui namun ada juga metode baru seperti compound learning.

Setelah memahami prinsip dasar, kita diajak untuk melihat kebohongan yang selama ini kita anggap benar. Jujur, sebelum ini saya masih percaya pada aturan 10,000 jam belajar/berlatih untuk menguasai suatu hal. Ternyata, tidak begitu adanya.

Lalu kita harus paham empat pilar sebagai penopang upaya belajar kita. Segala usaha belajar yang kita lakukan tidak akan sia-sia karena bertumpu pada empat pilar ini.

Bagian yang lumayan panjang adalah tentang sains atau fakta ilmiah yang menyangkut kegiatan belajar. Sekali lagi, kita dibuat paham bahwa segala yang diajarkan dalam kelas Learning to Learn ini ada dasarnya. Nggak semata-mata karangan ZTM ini.

Terakhir setelah mengupas tuntas segala hal tentang pembelajaran, waktunya praktik dengan bermacam-macam teknik. Tentu saja tidak harus langsung praktik semuanya ya. Kalau saya sih lihat kebutuhan diri sendiri dulu dan mana yang sekiranya bisa saja jalankan, baru saya praktikkan.

Teknik-teknik yang dijabarkan mungkin sudah familiar bagi banyak orang, seperti Pareto Principles dan Pomodoro.

Tapi saya baru tahu ada yang dinamakan Spaced Repetition. Iya, ke mana aja saya ya. Saya mau praktikkan yang satu ini. Akan saya share hasilnya sebulan lagi, ya!

Tapi sungguh, saya mendapat banyak hal dari kelas ini. Belajar tentang belajar itu meyakinkan saya bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk belajar.

Belajar juga seharusnya tidak bertujuan demi gelar semata, tapi demi sesuatu yang benar-benar membawa kepuasan dan kebahagiaan.

Dan belajar dengan rasa senang itu akan jauh lebih efisien dibandingkan belajar dengan keterpaksaan.

Share:

Facebook
Twitter
LinkedIn
Indonesia darurat judi online

Indonesia Darurat Judi Online!

Mengikuti perkembangan zaman, sekarang perjudian muncul muncul dalam bentuk online. Popular istilah “judol” alias “judi online”, dan banyak pihak yang resah melihat fenomena ini tegas berkata: Indonesia darurat judi online!

Read More »

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

On Key

Tulisan Terbaru