Skip to content
  • Instagram
  • Facebook
Simply Minimalist

Simply Minimalist

Karena cukup adalah tidak berlebihan.

  • Home
  • Hello
    • Jasa Penulisan Artikel SEO Friendly
  • The Trips
    • Cebu Philippine Trip 2015
    • Bangkok Trip 2017
    • Ho Chi Minh Trip 2016
  • Kontak
  • KaryaKarsa
  • Toggle search form
Jawaban saya di Quora

Traveling Saat Muda, Haruskah?

Posted on Januari 30, 2022Januari 30, 2022 By bayik Tak ada komentar pada Traveling Saat Muda, Haruskah?
Yang sudah pernah membaca artikel ini: 26
Disclaimer
Belakangan saya cukup rajin berkiprah kembali di Quora, setelah menjadi anggota di sana sejak 2012. Jadi saya pikir, baik juga kalau saya arsipkan jawaban saya di sana, di blog Balepoint ini dengan kategori: Quora. Siapa tahu, kalian tertarik menjadi Quoran seperti saya dan jutaan orang lainnya.

Pertanyaan: Haruskah saya traveling? Apa yang terjadi apabila di usia 20-an saya tidak pernah traveling?

Jawaban saya:

Tahun 2012, kantor kami ngeblok tiket pesawat Jakarta-Bali-Jakarta pas liburan Lebaran, dan masih banyak sisa tiket yang nggak bisa di-refund. Daripada hangus, akhirnya digratiskan ke karyawan, dan 50% diskon untuk anggota keluarga karyawan.

Satu staf, masih muda, masih lajang, menolak ikut dengan alasan nggak punya duit. Ya bisa dipahami, meski tiket gratis, untuk akomodasi dan makan di sana musti sedia dana sendiri.

Saya bikinin budget buat dia:

  • Nginep di hotel budget di Poppies Kuta: Rp 75.000 x 2 malam sudah termasuk sarapan nasi/mie goreng.
  • Sewa motor + bensin: Rp 100.000 sudah bisa muter-muter sampai jauh, cukup sehari saja karena hari ke-1 kita sampai di bali malam, dan hari ke-3 udah pulang ke Jakarta. Itupun Rp. 100.000 bisa dibagi dua dengan teman.
  • Makan untuk 3D/2N dikurangi sarapan = 4 x Rp 20.000 = Rp. 80.000.
  • Kunjungi obyek wisata yang gratis aja kayak Pantai Kuta cuma modal bayar parkir, atau yang tiket masuk gak mahal kayak Tanah Lot. Nggak perlu ke Bali Safari, misalnya.
  • Nongkrong di Kuta di Circle K modal bir bintang sudah cukup menghibur. Atau mau nyobain dunia malam ya tinggal mlipir ke Santa Fe di Dhyanapura.
  • Intinya nggak sampai Rp 500.000 udah cukup untuk jalan-jalan di Bali.

Dia terbujuk rayuan saya. Dan akhirnya ikut rombongan ke Bali.

Sepulang dari Bali, dia berterima kasih banget sama saya. Kalau nggak saya bujukin, mungkin dia nggak akan traveling sejauh itu ke Bali. Pengalaman dia nongkrong di Legian sampai pagi (mengikuti anjuran saya, nongkrong di Circle K saja), membuat dia menyaksikan langsung bahwa oh, ternyata manusia itu bermacam-macam bentuknya ya di muka bumi ini, gak semua tampilannya kayak mas-mas SCBD.

Moral of the story: mumpung masih muda, kalau bisa traveling ya usahakan traveling, pasti ada cara dan banyak manfaat. Tapi kalau nggak suka traveling, ya nggak apa-apa, diam di rumah saja nggak masalah. Toh itu hidup, hidup Anda. Nggak usah pedulikan kata selebgram, atau kata saya di kolom jawaban ini.

Kalau mau nimbrung diskusi, silakan langsung cuss ke Quora.

Terkait

quora

Navigasi pos

Previous Post: Tiga Pelajaran Hidup Dari Saya Untuk Anak Muda
Next Post: Ucapan Selamat Hari Natal = Haram, Sejak Kapan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2022 Simply Minimalist.

Powered by PressBook Grid Blogs theme