10 Prinsip Saya Agar Tidak Kebablasan di Dunia Kerja
Saya terhitung terlambat memasuki dunia kerja, karena umur 20-an saya habiskan dengan lontang-lantung sana sini. Hingga kini, sudah lebih dari sepuluh tahun saya berkecimpung
Saya terhitung terlambat memasuki dunia kerja, karena umur 20-an saya habiskan dengan lontang-lantung sana sini. Hingga kini, sudah lebih dari sepuluh tahun saya berkecimpung
Kemarin malam, saya dan seorang teman mencoba satu tempat nongkrong baru. Dua kali kami memutar Jalan Sunset Road tanpa menemukan tempat itu, padahal ancer-ancer
Sedari dulu, tamu selalu datang dan pergi di kantor saya. Tapi belakangan makin parah. Karena jumlah hotel di Bali semakin banyak, yang berarti hotel
Secarik undangan yang dikirim JNE semalam tiba di tangan saya. (Sebenarnya sih sudah sedari siang, tapi karena saya beredar kesana-sini, jadinya undangannya baru sampai
Selamat ulang tahun, Ibu. Dua hari yang lalu Ibu saya ulang tahun. Pagi-pagi kakak sudah mengirimkan pesan, mengingatkan bahwa Ibu berulangtahun. Ah, tidak mungkin
Ketika membaca ulang satu artikel lama ini, saya tertumbuk pada poin nomor delapan: Don’t bother with hate; it’s not worth the effort. Terus terang saya sedang
Pernah ngalamin jamannya Krip Krip Anak Mas? Cemilan berupa mie kering yang diremes-remes (alias diremukin) sebelum dikasih bumbu dan dicemil itu, dulu populer banget.
Saya pernah bekerja di satu perusahaan yang begitu hirarkial. Para bos yang punya titel keren seperti VP, terlihat enggan berkomunikasi dengan staf level bawah. Misalnya,
Minggu, 26 Mei 2013. Hari ini hujan turun sepanjang hari. Pagi-pagi, seorang teman sudah membatalkan kencan untuk menikmati sunset karena hujan disertai guntur sudah
Isu satu ini sering sekali beredar: perlakuan beda kepada turis / penduduk lokal dan turis / orang asing di Bali. Banyak deh cerita beredar
Pertama kali saya mengunjungi Echo Beach, adalah satu pagi di tahun 2009. Begitu saja, tanpa rencana apa-apa, berangkat dijemput teman dengan niat mencari sarapan,
Terlalu menggampangkan persoalan itu tidaklah bijak.
Ayah saya seorang Muslim sampai meninggalnya. Ibu saya seorang Kristen Protestan, sampai sekarang. Dibesarkan oleh orangtua yang berbeda agama, membuat saya demokratis sejak kecil. Keluarga
Ijinkan saya berkisah sekali lagi tentang keberhasilan saya berhenti merokok. Itu bermula di suatu subuh bulan Desember 2009. Sudah subuh, tapi kami masih ngopi
Mood saya naik turun, dan saya tahu itu. Paling nggak, sekarang saya tahu kapan mood jelek saya akan muncul sehingga saya bisa ancang-ancang untuk menghadapinya,